Friday, September 27, 2013

Cara Mengecek Power Supply ATX

Mank Omenk | Buat Lencana Anda



Cara Mengecek Power Supply ATX

Mungkin anda pernah mengalami suatu ketika komputer anda mati total. Kalau komputer mati total, yaitu jika di tekan tombol powernya komputer tidak nyala, kemungkinan kerusakannya ada 2 ,yaitu :

- Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.

- Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus mati) dan bisa mati total.

Langkah Cek PSU atx :



  1. Siapkan power supply yang akan dicek
  2. Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
  3. Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
  4. Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
  5. Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
  6. Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.


7. Untuk lebih yakin sebaiknya kita ukur tegangan output DC power supply menggunakan multitester, dibawah ini adalah tabel pengukuran ouput DC power supply atx. Apabila hasil tidak sesuai spesifikasi berarti power supply rusak.

Tabel Tegangan Output DC PSU beserta cara Pengukurannya.

Warna
Skala Multi
Posisi Probe Multi
Hasil (Volt DC)
Merah
Hitam
Kuning
50 VDC
Kuning
Hitam
10 – 13 VDC
Merah
10 VDC
Merah
Hitam
4 – 6 VDC
Biru
50 VDC
Hitam
Biru
10 – 13 VDC
Putih
10 VDC
Hitam
Putih
4 – 6 VDC
Orange
10 VDC
Orange
Hitam
3 – 5 VDC
Ungu
10 VDC
Ungu
Hitam
4 – 6 VDC
Abu-abu
10 VDC
Abu-abu
Hitam
4 – 6 VDC

Permasalahan Pada CPU

Permasalahan Pada CPU
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.

1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :

a.Power Supply (Analisa Pengukuran)

Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.

Power Supply Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan tegangan + 12V, -12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk mengaktifkan motherboard. Daya maksimal yang dapat di konsumsi oleh power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220 V AC dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini sekitar 200 watt dapat menyediakan tegangan sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 - 20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard, disk drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card yang dimaksudkan pada slot motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah akibat beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan kebutuhan. Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer dapat di lakukan sebagai berikut :

-          Lepaskan kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.

-           Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.





-          Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor power switching 2SC3039 (dua buah)
yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan transistor baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris, ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
-          Lepaskan diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.

-          Periksa juga transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang persis sama dengan sebelumnya.

-          Karena Power Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja normal kembali.
-          Komponen aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak dengan IC pembanding yang masih bagus.



-          Bila proses pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam (ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi
b. Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar dsb.



2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
a.       Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.(karena sudah jarang dipakai maka ga saya jelaskan)
b.      Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
Pengecekan :
1.      Memeriksa kelistrikan
Ø  Periksa semua jaringan listrik. Apakah kabel power suply sudah terpasang dengan baik
Ø  Jika anda menggunakan UPS (Uniterruptable Power Suplay) dan stabilizer AVR (Automated Voltage Regulator), pastikan semua dalam posisi on dan dapat berfungsi dengan baik.
2.      Pengecekan komponen Komputer
Ø  Pastiakan kabel power yang terpasang ke soket power pada mainboard terpasang dengan baik. Coba anda tekan-tekan konektor power yang terpasang ke soket power suply.
Ø  Caranya Cek Power Supply ATX :
·         Siapkan power supply yang akan dicek
·         Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
·         Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
·         Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
·         Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
·         Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.
Berikut tanda power supply yang drop :
§  Komputer sering Hang sendiri.
§  USB port menjadi tidak berfungsi.
§  Kadang-kadang komputer restart sendiri.
§  Komputer nyala tampil di monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.
lihat gambar di bawah ini :


·         Jika tidak mau hidup juga, pastikan semua kabel yang terhubung ke tombol power pada casing telah terpasang dengan benar pada konektor pinnya di motherboard.
·         Pastikan power suply memang dalam keadaan hidup, dengan melakukan pengetesan pada Komputer/CPU lain.
·         Jika ternyata power suply dalam keadaan baik (me lalui pengetesan)dan semua kebel sudah benar, yang perlu diperiksa adalah motherboard dan prosesor. Coba pasangkan prosesor anda pada komputer lain yang sejenis dengan komputer anda. Perhatikan apakah komputer/CPU dapat dihidupkan? Jika CPU tersebut dapat hidup, berarti kerusakan hanya pada motherboard. Namun jika memang tidak dapat hidup, berarti prosesor mengalami kerusakan.
·          Biasanya hal seperti ini diakibatkan oleh kerusakan pada komponen pada motherboard yang bersangkutan denga catu daya. Untuk permasalahan seperti ini sebaiknya serahkan pada teknisi yang sudah ahli.

Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :




Motherboard


Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tersengal-sengal. Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri. Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejakmotherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepatmembutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaruseperti teknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya berkumpul pada lahan yang sama : motherboard. Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secaramassal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.
Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis jugakian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagiselesai dengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek.
Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya. :

Repair or Replace
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.

Back to Basics
-          Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.
-          Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
-          Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksadulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplaydengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai denganyang direkomendasikan pada buku manual.
-          Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup,kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacamini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek alias konslet.
-          Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat motherboard Anda tak mau hidup.
-          Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibatpenguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuatlistrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard diganti dengan VGA Card Masalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafispada motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian motherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini tidakakan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya. Biasanya masalah akan terjadi ketika kartugrafis add on ditancapkan dan Anda melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian tidak menyala sama sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama sekali. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard Anda.Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard yang Andapakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu BIOS. Pada menu ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah mematikan fungsi ini keluarlah dari BIOS dan matikan sistem. Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCI sesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar pada slot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali menyala dengan kartu grafis add on sebagai kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan kartu grafis tersebut.

Sistem tidak bekerja ketika prosesor diganti
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ. Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.

Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti
Ada beberapa kemungkinan masalah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam ini terjadi.
-          Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak mau dipasangi memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah
ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS
-2 cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu
BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan
memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5.

Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
-          Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir.
-          Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yangsesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebihbagus.
-          Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Inimemang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untukmengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegaklurus terhadap motherboard.
-          Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power ataukoneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.

Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock
-          Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung.
-          Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi caraini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
-         
Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi
-          Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusiyang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementarsecondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
-         
Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang
Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada pin yang sesuai.

Ketika booting sistem nyatakan disk failed
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunyaadalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini.

Sistem tidak bekerja ketika primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan diganti dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untukmemaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah booting dapat dilakukan, masukpada menu BIOS dan ubah setting primary graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafisyang dipasang. Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add on.

BIOS yang terkunci Password
Password BIOS biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada komputer. Dan bila Anda ingin mereset password pada BIOS tidak terlalu susah untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan sedikit trik pada Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut. Pertama keluarlah dari Windows atau me-reboot komputer, jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan pilihan “ Command prompt only” Pada C:\> prompt, ketik : DEBUG Tekan enter. Anda akan melihat tanda ( – ) pada DEBUG prompt, kemudia ketik: o 70 2e Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik : o 71 ff Tekan enter, terakhir ketik : Q Tekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG prompt dan kembali pada C:\> prompt Sekarang reboot PC Anda, tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS pun sudah lenyap.

Speaker



RAM Analisa Suara

Di dalam sebuah komputer (PC) atau laptop, salah satu perangkat keras (hardware) yang sangat berperan dalam kinerja dan performa komputer adalah Memory atau RAM (Random Access Memory). Kali ini kita akan mengenal sedikit lebih dalam apa itu RAM dan mengapa kita memerlukannya, mengenal jenis RAM seperti DDR, DDR2 dan DDR3 SDRAM, serta tips jika ingin mengupgrade RAM.
Seperti namanya, RAM atau Memory merupakan perangkat untuk tempat menyimpan data yang diakses oleh Processor (CPU – Central Processing Unit). Data yang ada di RAM bisa diakses secara acak dengan kecepatan yang sama, sehingga di sebut Random (acak). Data yang tersimpan di RAM bersifat sementara, karena hanya akan ada jika ada listrik atau saat komputer menyala dan akan hilang jika komputer mati.
Data yang ada di RAM bisa diakses jauh lebih cepat daripada yang ada di hardisk, untuk DDR2 SDRAM saja bisa lebih cepat 40 sampai 100 kali dibanding akses ke hardisk, dan untuk jenis DDR3 bisa 100 sampai 300 kali lebih cepat dibanding akses ke hardisk ( sebagai gambaran, akses Hardisk SATA dalam dunia nyata sekitar 80-100 MB/s sedangkan USB 2.0 antara 10MB/s sampai 20 MB/s).
DDR, DDR2, dan DDR3
Saat ini kebanyakan komputer sudah menggunakan Memory jenis DDR3 ( sebagian lagi jenis DDR2). Sebelum tahun 2002, mungkin masih cukup banyak komputer yang menggunakan memory jenis Single Data Rate (SDR) SDRAM. Tetapi setelah itu, penggunaannya mulai digantikan oleh Double Data Rate (DDR), mulai dari DDR (DDR1), DDR2 dan sekarang yang banyak beredar adalah DDR3. DDR secara teori mampu melakukan transfer rate 2X lebih cepat daripada SDRAM.
Masing-masing jenis merupakan pengembangan dari sebelumnya dan versi terbaru umumnya mempunyai data rate yang lebih tinggi dan memerlukan daya yang lebih rendah. DDR2 secara teori mempunyai data rate 2x dengan spesifikasi yang sama dibanding DDR (DDR1). DDR3 juga mempunyai keunggulan dibanding DDR2, seperti bandwidth yang lebih tinggi, latensi yang lebih unggul, performa yang lebih tinggi pada power/daya yg lebih kecil, dan lebih bagus untuk perangkat low-power seperti laptop.
Masing-masing jenis RAM tersebut tidak saling kompatibel dan didesign dengan slot yang berbeda. Informasi lebih detail dan mendalam tentang spesifikasi masing-masing tipe ini bisa melihat informasi di wikipedia, tentang DDR1 DDR2 dan DD3
Upgrade Memory (RAM)
Penambahan Memory biasanya akan meningkatkan performa komputer secara sifnifikan ( tetapi jumlah yang terlalu besar biasanya tidak banyak berpengaruh, misalnya jika RAM sudah diatas 4 GB, biasanya peningkatan tidak akan terlihat). Sebagai contoh Windows 7 biasanya memerlukan paling tidak 2 GB memory, sehingga bagi yang kurang harus di upgrade agar mendapatkan performa yang bagus.
Untuk menambah (upgrade) RAM relatif mudah, kita tinggal mengetahui jenis RAM yang digunakan dan memeriksan apakah masih ada slot kosong untuk memasang RAM. Yang perlu diperhatikan adalah kesamaan jenis RAM, karena DDR1 tidak akan cocok dengan DDR2, dan DDR2 tidak cocok dengan DDR3. Diperlukan jenis yang sama ketika akan mengupgrade RAM.
Selain itu, satu jenis RAM biasanya mempunyai tipe yang bermacam-macam, misalnya DDR3-6400, DDR3-8500, DDR3-10600 dan lainnya ( semakin tinggi, transfer ratenya juga semakin besar). Meskipun untuk tipe yang berbeda masih kompatibel, tetapi RAM akan berjalan dengan tipe yang lebih rendah. Misalnya DDR3-10600 2 GB di gabung dengan DDR3-8500 2GB, jumlah RAM akan bertambah menjadi 4 GB, tetapi kinerja akan menyesuaikan yang terendah ( DDR3-8500 ).
Untuk mengetahui jenis RAM yang didukung, bisa melihat buku manual/petunjuk moherboard, melihat jenis slot RAM atau menggunakan software seperti Speccy. Untuk Memory notebook/laptop, sedikit berbeda ukurannya dengan RAM PC/komputer, biasanya hanya setengah RAM PC. Ketika membeli di toko komputer bisa menyebutkan dengan SO-DIMM ( small outline dual in-line memory module ). DIMM merupakan jenis slot untuk Memory.
Jumlah maksimal RAM tergantung pada Motherboard dan juga Sistem Operasi yang digunakan. Untuk sistem operasi 32-bit biasanya tidak mendukung RAM diatas 4GB, sedangkan untuk sistem 64-bit, secara teori dapat mendukung sampai 192 GB RAM (Windows 7 ultimate). Selain itu kadang jumlah maksimal juga dibatasi oleh Motherboard, misalnya hanya mendukung maksimal 16 GB RAM.
Ok, langsung saja siapkan ram rusak tersebut ,dan peralatan yang di perlukan adalah Avometer.
1.      Bersihkan memory tersebut dengan cara menggosok pin-pin memory tersebut dengan kain dengan tujuan membersihkan, boleh juga di beri Tiner sedikit supaya lebih bersih dari debu, dan gesekan dengan kain tersebut juga akan memancing ion-ion pada pin memory menjadi tersimulasi agar konduktornya lebih aktif.
2.      Arahkan skala Avometer pada Ohm (skala untuk mengukur hambatan), bebas boleh pada posisi 1K, 10K, 100K…
3.      Ambil jarum negative (-) Avometer (kabel warna hitam) lalu tempelkan pada salah satu pin/kaki memory, dan jarum positive (kabel warna merah) gesekan pada pada kumpulan kaki-kaki IC/chipset memory ,bila memory memiliki 8 buah IC misalnya maka gesekan jarum (+) tersebut ke kaki-kaki 8 IC tersebut.
4.      silah kan tancap lagi ke matherboard anda
Note:
Proses ini adalah memanfaatkan aliran arus listrik dari batere Avometer yang di alirkan ke dalam sirkuit-sirkuit IC/Chipset memory . Cara kerja proses ini adalah seperti halnya proses Clear CMOS pada Mainboard apabila Mainboard mengalami crash dan tidak mau hidup, yaitu terjadinya gangguan atau penyumbatan pada perjalanan arus listrik sehingga arus yang di perlukan untuk untuk pengaktifan suatu system tidak terpenuhi….atau seperti ilustrasi orang yang pingsan atau koma lalu kita coba bangunkan dengan cara di pancing syaraf-syarafnya untuk aktif dan sadar dengan cara di siram air, di setrum dsb pada ram rusak.


VGA Card + Monitor


Keyboard Analisa Tampilan

Card I/O


Disk Drive

Masih berbicara harddisk lagi. Memang banyak masalah yang ditimbulkan tatkala terdapat problem pada harddisk. Dari banyak pengguna computer, permasalahan yang paling sering dilontarkan adalah :
1.      Harddisk terformat, otomatis semua data juga ikut hilang. Padahal data yang tersimpan merupakan data yang penting dan rahasia. Bagaimana solusinya ? Apa harus membuat data dari awal lagi.
Harddisk yang terformat. Bila terjadi hal seperti ini, langkah yang paling tepat adalah lepas harddisk dari pc, lalu hubungkan harddisk tersebut ke computer lain (bisa menggunakan kabel data USB 2.0 to IDE/SATA), kemudian gunakan software mengembalikan data.
2.      Partisi harddisk hilang atau terhapus, pun masalah yang ditimbulkan juga sama. Data-data penting ikut raib atau hilang.
Partisi harddisk hilang atau terhapus. Pada keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik kanan [MyComputer] > [Manage] > pada storage pilih [disk management]. Coba dilihat pada jendela sebelah kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi. Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau terhapus. Saya lebih suka menggunakan software Partition Find and Mount Pro untuk mengatasi masalah partisi hilang atau terhapus. Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang tersedia > klik [scan]. Jika sudah ketemu partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik [Mount As] ikuti perintah selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang sudah bertengger atau muncul kembali.
3.      Harddisk tidak terdeteksi. Tidak bisa loggin ke windows, so … tidak bisa mengakses file yang telah tersimpan.
Harddisk tidak terdeteksi oleh computer. Untuk melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parahsehingga tidak bisa digunakan lagi.
4.      Harddisk lambat mengakses file atau data
Harddisk lambat mengakses file atau data. Biasanya disebabkan karena Bad Sector. Untuk yang satu ini tidak perlu saya bahas, karena sudah banyak sekali tutorialnya di internet.
Pada dasarnya dari keempat permasalahan harddisk diatas adalah tentang masalah DATA. Data yang telah lama terkumpul dengan segenap tenaga dan waktu, menjadi hilang hanya dalam hitungan detik. Maka sudah seharusnyalah kita mempersiapkan bilamana hal tersebut terjadi. “Sedia mantel payung sebelum hujan” itulah yang seringkali kita dengar, tapi jarang kita terapkan. Sebaiknyalah data yang penting segera kita backup. Manakala ada sesuatu terjadi kita tidak akan merasa bingung apalagi stress. Selain itu perlu juga kita siapkan amunisi manakala terjadi permasalahan seputar harddisk (data yang hilang). Amunisi yang diperlukan disini adalah tips dan trik, serta software maupun tools yang berkenaan dengan penyelamatan data yang telah hilang .

Sumber : Ilmu Komputer

Disket



Analisa Pengukuran

Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester


untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.

Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara

Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.


Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :

* Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.

* Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.

* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.

* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.

* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.

* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.

* Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.

* Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).

* Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).

Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan

Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.

Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting

* Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.

* Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.

* Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkayapengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; ) Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih

Sumber : Ilmu Komputer




Troubleshoting Lcd Laptop

Mank Omenk | Buat Lencana Anda



Ada beberapa masalah yang biasa kita temui pada LCD laptop/monitor PC, di antaranya:
1. Garis vertikal berwarna pada monitor LCD
Banyak garis-garis vertikal berwarna berubah warna acak. Jika menggunakan monitor eksternal tampilan normal

Ketika Layar LCD digerakan membungkuk terjadi perubahan. Ada Teks horisontal di tengah-tengah layar

Dalam kasus ini, matriks lingkaran rusak.
Solusi : Ganti LCD.

2. Garis vertikal pada layar LCD.
Garis-garis vertikal warna yang berbeda pada monitor Anda akan muncul setelah Anda memulai komputer Anda.

Jika kita gerakan sedikit LCD membungkuk, garis-garis pada layar mungkin hilang. Sebuah derivasi untuk tampilan eksternal semua baik-baik saja. Sayangnya, garis-garis pada layar menunjukkan kegagalan matriks LCD itu sendiri dan layar tidak terhubung dengan baik. Ini adalah masalah yang cukup umum dipecahkan dengan mengganti LCD.

3. Merah dan biru garis-garis pada layar.
Garis vertikal di seluruh layar LCD. Kadang-kadang pita merah, kadang-kadang biru, mungkin menjadi lebih luas dan berubah warna menjadi putih.

Sebuah gambar yang sama pada monitor eksternal, Tench vertikal yang sama. Kemungkinan besar masalah dengan kartu VGA. Pada beberapa laptop kartu grafis terintegrasi ke dalam motherboard, tetapi pada model lain adalah modul terpisah.

Solusi : Ganti chip VGA

4. Riak pada monitor.
Merah riak di layar komputer. Pada layar eksternal semua jelas, gambar sangat baik. Kita dapat mengasumsikan bahwa matriks yang rusak atau kabel.

Tapi setelah menggantikan matriks dan inverter gambar muncul tidak setabil. Hal ini disebabkan gangguan kontak antara kartu video dan motherboard.
Solusi : Ganti chip VGA atau mainboard.

5. Gambar di sisi layar.
Kiri setengah layar bekerja dengan baik, namun sisi kanan benar-benar putih.

Solusi : Ganti LCD

6. Tampilan Layar LCD yang buruk
Berikut laptop lain dengan layar LCD yang buruk. Band dengan riak-riak di layar.

Solusi : Ganti LCD

7. Garis vertikal pada layar laptop.
Jika dengan layar eksternal timbul penyakit Warna-warni garis-garis pada layar.

Jika Anda memutar layar sedikit, menjadi gambar terdistorsi dengan garis horizontal di matriks.

Setelah beberapa detik gambar mengacak

Solusi : Ganti LCD

8. Memantau perubahan warna atau gambar negatif pada layar.
Semua warna yang terbalik - putih berbalik hitam, hitam berbalik putih, kuning berbalik merah, dll Laptop ini menunjukkan inversi warna yang kuang tepat. Seperti yang Anda lihat, logo Toshiba di lampu hijau bukan merah. Latar belakang abu-abu berbalik hitam. Logo Intel harus biru di latar belakang putih, dan merah pada hitam.

Solusi: Ganti LCD

9. Strip putih pada monitor.
Garis putih yang luas di tengah layar laptop Anda berarti bahwa matriks yang rusak.

Solusi : Ganti LCD

10. Tampilan LCD sebagian
Ketika menghidupkan gambar laptop muncul hanya pada sisi kiri layar diikuti oleh garis merah dan hitam vertikal, dan latar belakang biru di antara mereka. Sebagai perwujudan layar LCD yang rusak.

Solusi : Ganti LCD

11. Gambar berkedip atau menghilang.
Ketika memutar layar laptop, layar berkedip, garis horisontal muncul di tempat yang berbeda atau gambar hilang sepenuhnya. Namun, dalam posisi tertentu yang mungkin datang kembali gambar normal atau layar menjadi hitam.

Solusi : Ganti Kabel Inverter

Cara Mengenali Gejala Kerusakan Inverter Pada Monitor LCD

2 years ago by YG-Stand 0
LCD monitor memang kadang sangat rentan dengan kerusakan. Banyak kasus ditemui LCD monitor kadang meredup dengan sendirinya, atau bahkan blank hanya dengan tampilan warna putih. Memang jenis kerusakan LCD terutama di LCD laptop tidak mutlak berasal dari LCD itu sendiri, bisa berasal dari komponen lain, seperti Inverter maupun mungkin pula berasal dari VGAnya. Oleh karena itu, kita jangan sampai terjebak untuk cepat-cepat mengganti LCD sementara kita belum paham benar bagian mana yang rusak pada LCD laptop kita.
Kali ini sobatpc.com akan mencoba sharing tentang cara mengenali gejala kerusakan Inverter pada monitor LCD, agar nantinya bisa diketahui bagian mana sebenarnya yang rusak dan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Tanda-tanda inverter rusak:
  1. Biasanya LCD menjadi redup alias buram / tampilan gambar agak gelap
  2. Kalau laptop kondisi hidup LCD digerakkan buka tutup gambar agak goyang / berubah.
  3. Adanya panas yang tidak normal pada bagian inverter (dibawah Lcd Tertutup list casingnya)
Untuk memastikan bahwa inverter yg rusak bisa dilakukan langkah-langkah :
  1. Sambungkan Laptop dengan monitor CRT / LCD biasa.
  • Jika gambar bisa tampil normal ke layar monitor, berarti kemungkinan inverternya saja yang rusak bukan pada LCD.
  • Apabila tampilan di layar monitor gambar pecah2 atau ikut goyang berarti vga onboardnya yg bermasalah. Jadi jangan terjebak untuk segera mengganti LCD.
  • Untuk memastikan adalah dengan mencoba membuka cover depan LCD, lepaskan kabel inferter lalu pasang kembali. Masih error nggak ?
  1. Cek Inverter
  • Untuk mengecek inverter secara manual biasanya dilakukan dengan cara memasang inverter kita pada laptop lain yang sama atau menggunakan inverter yang sama, contoh memasang inverter acer 4730 ke 4710 atau 4715
  1. Cek Flexyble Cable “cable yang menghubungkan LCD dengan inverter dan Mainboard pada laptop”
  • Cek Kerusakan LCD pada laptop biasanya dilakukan dengan 3 cara diatas, jika langkah pertama tidak ada masalah biasanya kerusakan terjadi pada Inverter dan Flexyble Cable dan, Jika ketiga langkah diatas LCD Laptop masih blank kemungkinan kerusakan pada mainboard anda..Jika anda tidak bisa melakukan ketiga langkah diatas silahkan menuju service Center terdekat anda
Permasalahan LCD LAPTOP dan Inverter nya ?
Permasalahan LCD pada Laptop sangatlah signifikan, selain konstruksi LCD yang terintegrasi dalam tabung liquite yang dirancang sangat tipis dan rentan, LCD component sircuit(PCB) juga dibuat dari bahan yang sangat tipis dan rentan…..sehingga peluang untuk memperbaiki/service sangatlah kecil…
Ada beberapa kerusakan pada LCD yang disebabkan bukan oleh LCD itu sendiri, tetapi disebabkan oleh koneksi pendukung, power, cable, conector, LCD back light, Lcd inverter atau induksi maupun gismo yang terjadi pada componen ataupun cable LCD ….
Berdasarkan study kasus yang sering terjadi, ada beberapa langkah analisa kerusakan LCD yang dapat anda lakukan sendiri sebelum memutuskan untuk mengganti LCD Laptop anda…..
  1. Layar blank putih (sering terjadi pada Acer 3680series, 4520series, 2920series)
    Gejala ini tampaknya memang seperti gejala LCD yang bocor. Tetapi juga dapat terjadi akibat induksi maupun gismo yang terjadi pada conector LCD .
    Penanganannya :
  • Buka frame LCD (biasanya 4baut utama dan 2 baut camera) lepaslah perlahan, perhatikan klip fram yang ada disekeliling frame..
  • Sebaiknya pada saat membuk frame di cungkil menggunakan kuku(tidak menggunakan benda tajam dan keras)…buka baut sasis LCD …biasanya 3 di sisi kanan dan 3 di sisi kiri.
  • Lepaskan conector cable camera.vkeluarkan Lcd dari sasis dengan merebahkannya tertelungkup pada laptop keyboard. Diberi alaslah keyboard dengan kain/kertas untuk menghindari goresan pada layar..kemudian lepaskan seltip pengunci cable conector pada bagian belkang LCD. Cabut conector perlahan, kemudian pasang kembali (pelepasan dan pemasangan conector dapat membuang indiksi atau gismo pada terminal cable conector)…hidupkan laptop
jika tahapan tersebut diatas tidak berhasil cobalah tahapan tersebut pada conector LCD cable yang terdapat pada motherboard dengan cara membuka cover pada bagian atas keyboard.khusus untuk merk axioo terutama m54 series…kerusakan pada camera dapat berpengaruh pada Lcd karena interface yang digunakan untuk power camera diambil dari pembagian power dari lcd pada motherboard..
  1. LCD blur/permanen ataupun apabila flip/laptop bergerak Lcd blur/tampilan pecah-pecah
    Gejala tersebut diatas sering terjadi pada Axioo M54 series..ini bukanlah kesalahan pada LCD tetapi terjadinya pemuaian jalur pada conector LCD yang terdapat di motherboard atau pada IC swiching LCD size setting (perhatikan ada swich controll pengaturan ukuran LCD di sebelah kiri atas dibawah keyboard)
    Penanganan : Memberi bantuan koneksi pada jalur yg rusak(cable jumper) atau mengganti ic swiching untuk pengaturan LCD size controler.
  2. LCD goyang apabila flip/cover bergerak
    Gejala ini dapat disebabkan terjadinya kelonggaran pada kabel,conector ataupun adanya cable yang terjepit(biasanya pada engsel). Pergeseran engsel pada kabel yang tidak duduk pada jalurnya dapat mempergenting cable, sehingga ketika flip/engsel bergerak.. perenggangan/pengencangan terjadi pada cable..atau slot conector sudah longgar/aus diakibatkan perengangan/pengencngan kable tadi.
    Penanganan : melakukan penggantian cable,conector atau tetap memnggunakan kable yang lama tapi cukup dengan meriposisi cable pada jalur yang sudah tersedia,menghindarkan cable terjepit pada casing pada saat penguncian baut casing.
  3. Back light mati (gelap..sementara bios/window membayang)
    Gejala ini disebabkan Back light /neon Lcd tidak menyala.Bisa diakibatkan Lcd neon yang putus, terputusnya koneksi power,inverter tidak berfungsi atau power support untuk inverter tidak memadai….
    Pertama-tama lakukan analisa power support untuk inverter dengan menggunakan multitester,aturlah settingan dc power pada multitester untuk 10v..jadikan apa saja elemen besi pada sasis laptop untuk ground.letakkan kabel penguji(hitam)..kemudian kabel penguji power(merah)pada terminal conector inverter..jika anda menemukan tegangan lanjutkan pengujian inverter dengan menguji tegangan yang sudah di step upoleh inverter pada conector neon lcd.jika tidak permasalahan datang dari motherboard support power untuk inverter(cek fius f1/ic swiching atau spliter power)note:autorized technician only..
    jika anda menemukan tegangan..sudah pasti Lcd neon yang bermasalah,jika tidak anda perlu mengganti inverter(berfungsi sebagai balast/steo up power untuk back light)
    Nama:Mank79.Blogspot.com