Mank Omenk | Buat Lencana Anda
Cara Mengecek Power Supply ATX
Mungkin
anda pernah mengalami suatu ketika komputer anda mati total. Kalau
komputer mati total, yaitu jika di tekan tombol powernya komputer
tidak nyala, kemungkinan kerusakannya ada 2 ,yaitu :
-
Kabel power putus atau bahkan saluran listriknya putus.
-
Power Supply mengalami kerusakan, bisa drop (nyala sebentar terus
mati) dan bisa mati total.
Langkah
Cek PSU atx :
- Siapkan power supply yang akan dicek
- Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
- Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan dengan menggunakan klip kertas tersebut.
- Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
- Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala dan sebaliknya.
- Akan tetapi
Kipas Power Suplly berputar belum tentu menandakan bahwa power
supply itu bagus, karena ada banyak kasus power supply ATX itu
mengalami arus/daya drop sehingga ketika disambungkan ke mainboard
dan di bebani dengan harddisk, Komputer tetap tidak nyala / mati
tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi inilah yang dinamakan Power
Supply Ngedrop.
7.
Untuk lebih yakin sebaiknya kita ukur tegangan output DC power supply
menggunakan multitester, dibawah ini adalah tabel pengukuran ouput DC
power supply atx. Apabila hasil tidak sesuai spesifikasi berarti
power supply rusak.
Tabel
Tegangan Output DC PSU beserta cara Pengukurannya.
Warna |
Skala Multi |
Posisi Probe Multi |
Hasil (Volt DC) |
|
Merah |
Hitam |
|||
Kuning |
50 VDC |
Kuning |
Hitam |
10 – 13 VDC |
Merah |
10 VDC |
Merah |
Hitam |
4 – 6 VDC |
Biru |
50 VDC |
Hitam |
Biru |
10 – 13 VDC |
Putih |
10 VDC |
Hitam |
Putih |
4 – 6 VDC |
Orange |
10 VDC |
Orange |
Hitam |
3 – 5 VDC |
Ungu |
10 VDC |
Ungu |
Hitam |
4 – 6 VDC |
Abu-abu |
10 VDC |
Abu-abu |
Hitam |
4 – 6 VDC |
Permasalahan Pada CPU
Permasalahan Pada CPU
1. Teknik Forward
a.Power Supply (Analisa Pengukuran)
2. Teknik Backward
Tabel Pendeteksian Masalah
Motherboard
Repair or Replace
Speaker
RAM Analisa Suara
VGA Card + Monitor
Keyboard Analisa Tampilan
Card I/O
Disk Drive
Sumber : Ilmu Komputer
Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester
untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
* Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
* Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
* Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
* Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
* Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
* Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
* Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
* Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkayapengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; ) Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih
Sumber : Ilmu Komputer
Dalam dunia
komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer
disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu
ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk
mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan
dengan Hardware.
Untuk permasalahan
dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana dahulu
seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau
spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila
permasalahannya cukup rumit, sebaiknya Anda install ulang saja
Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki
sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware,
penulis hanya dapat memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam
Troubleshooting Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi
permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik
Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya
kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik
tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan
namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi
semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan
perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian
masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan
(dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
a.Power Supply (Analisa Pengukuran)
Setelah komputer selesai dirakit, maka
dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang,
misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power
pada Motherboard.
Power Supply
Komputer merupakan sumber listrik utama yang menyediakan tegangan +
12V, -12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On Reset) untuk
mengaktifkan motherboard. Daya maksimal yang dapat di konsumsi oleh
power supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan masuk sebesar 220
V AC dari PLN. Dengan efisiensi yang sangat tinggi power supply ini
sekitar 200 watt dapat menyediakan tegangan sebesar + 5V dengan arus
sekitar 15 - 20 A untuk keperluan peralatan digital motherboard,
disk drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive dan card-card
yang dimaksudkan pada slot motherboard.
Bila beban power
supply berlebihan, maka komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan
tetapi tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang di butuhkan
meningkat sampai limit. Kerusakan yang sering terjadi ialah akibat
beban berlebihan, tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground
yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan paling fatal untuk
untuk power supply ialah bila tidak mengeluarkan tegangan sama
sekali, walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai dengan
kebutuhan. Cara praktis untuk memperbaiki power supply komputer
dapat di lakukan sebagai berikut :
- Lepaskan
kotak power supply dari cassing agar memudahkan memeriksa rangkaian
elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat lain. Bukalah
kotak power supply sambil memeriksa fisik komponen elektronik,
barangkali ada yang terbakar dapat diketahui.
- Periksalah
FUSE pada masukkan AC 220V dari sumber listrik luar, lepaskan FUSE
tersebut dari soketnya dan ukur hubungan kawat pengamannya dengan
ohm-meter pada posisi X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai
sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih baik. Jika ohm-meter
menunjukkan angka yang tak terhingga, berarti FUSE sudah putus,
harus diganti baru. Jangan melakukan sambungan kawat pada FUSE yang
sudah putus, karena batas arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih
besar dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
-
Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi masih juga tidak dapat
mengeluarkan tegangan DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor
power switching 2SC3039 (dua buah)
yang bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM. Lepaskan dua
transisitor 2SC3039 tersebut dari PCB dan lakukan pemeriksaan
kondisi masing-masing dengan multimeter. Bila salah satu transistor
rusak untuk menggantinya sebaiknya keduanya diganti dengan
transistor baru, agar karakteristiknya terjamin dan simetris,
ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini menyebabkan
gangguan stabilitas tegangan DC yang dikeluarkan power supply.
- Lepaskan
diode brigde atau empat buah diode perata yang langsung meratakan
arus listrik AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi diode ini
dengan multimeter. Kadang sering terjadi salah satu diode-nya bocor
atau hubungan singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke
rangkaian switching dan melumpuhkan power supply secara keseluruhan
transistor power akan ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat
kebocoran diode ini ini sangat besar, maka trafo switching akan
meleleh, kawatnya terkelupas, dan terhubung singkat, kerusakan ini
yang paling fatal.
- Periksa juga
transistor pembangkit pulsa "power on reset", juga
kapasisitor dan resistor yang terdapat pada rangkaian basis
transistor tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja dengan
baik, maka seluruh hasil regulasi tegangan DC akan di reset oleh
pembangkit PWM dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan DC sama
sekali. Gantilah transistor baru jika dari pengetesan transistor POR
ini ternyata rusak. Begitu juga apabila kapasitor di test akan
kering, nilainya berubah, maka harus di ganti baru dengan nilai yang
persis sama dengan sebelumnya.
- Karena Power
Supply komputer umunya bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi
dari suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena panas yang berlebihan
menyebabkan solderan kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang
terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB Power Supply, lebih
bagus lagi pastikan hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder
ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux 60/40). Sehingga
hubungan kabel atau kaki komponen yang mungkin longgar dapat di
jamin bersambung kembali dan umumnya power supply akan dapat bekerja
normal kembali.
- Komponen
aktif yang pengetesannya tidak dapat di lakukan dengan multimeter
adalah ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit PWM untuk
mengendalikan transistor power switching bekerja. IC ini hanya di
test dengan membandingkan terhadap IC yang normal pada power supply
yang lain yang sejenis. Pergunakan soket IC yang dicurigai rusak
dengan IC pembanding yang masih bagus.
- Bila proses
pemeriksaan dan pergantian komponen yang rusak sudah dilakukan
secara keseluruhan, maka cobalah power supply dihidupkan dengan
memasang beban berupa disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya
berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna kuning (+12), merah
(+5), biru (-5), biru (-12), orange (POR) terhadap kabel warna hitam
(ground). Bila parameter tegangan pada kabel-kabel tersebut sudah
benar, matikan power supply dan gantilah bebannya dengan motherboard
atau beban lengkap seperti semula, cobalah sekali lagi
b. Untuk casing ATX, kita periksa
apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan
teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya
permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang”
komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar.
Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
a. Floppy Disk yang tidak dapat
membaca disket dengan baik.(karena sudah jarang dipakai maka ga saya
jelaskan)
b. Komputer tidak mau menyala saat
tombol power pada casing ditekan.
Pengecekan :
1. Memeriksa kelistrikan
Ø Periksa semua jaringan
listrik. Apakah kabel power suply sudah terpasang dengan baik
Ø Jika anda menggunakan UPS
(Uniterruptable Power Suplay) dan stabilizer AVR (Automated Voltage
Regulator), pastikan semua dalam posisi on dan dapat berfungsi
dengan baik.
2. Pengecekan komponen Komputer
Ø Pastiakan kabel power yang
terpasang ke soket power pada mainboard terpasang dengan baik. Coba
anda tekan-tekan konektor power yang terpasang ke soket power suply.
Ø Caranya Cek Power Supply ATX
:
·
Siapkan power supply yang akan dicek
·
Siapkan clip kertas yang telah diluruskan
·
Cari kabel yang berwarna hijau dan hitam, kemudian hubungkan
dengan menggunakan klip kertas tersebut.
·
Colokkan kabel powernya ke listrik PLN.
·
Kalau Kipas Power Suplly berputar berarti power supply nyala
dan sebaliknya.
·
Akan tetapi Kipas Power Suplly berputar belum tentu
menandakan bahwa power supply itu bagus, karena ada banyak kasus
power supply ATX itu mengalami arus/daya drop sehingga ketika
disambungkan ke mainboard dan di bebani dengan harddisk, Komputer
tetap tidak nyala / mati tapi kondisi fan masih berputar. Kondisi
inilah yang dinamakan Power Supply Ngedrop.
Berikut tanda
power supply yang drop :
§ Komputer sering Hang sendiri.
§ USB port menjadi tidak
berfungsi.
§ Kadang-kadang komputer
restart sendiri.
§ Komputer nyala tampil di
monitor tapi harddisk tidak terdeteksi di BIOS.
lihat gambar di
bawah ini :
·
Jika tidak mau hidup juga, pastikan semua kabel yang
terhubung ke tombol power pada casing telah terpasang dengan benar
pada konektor pinnya di motherboard.
·
Pastikan power suply memang dalam keadaan hidup, dengan
melakukan pengetesan pada Komputer/CPU lain.
·
Jika ternyata power suply dalam keadaan baik (me lalui
pengetesan)dan semua kebel sudah benar, yang perlu diperiksa adalah
motherboard dan prosesor. Coba pasangkan prosesor anda pada komputer
lain yang sejenis dengan komputer anda. Perhatikan apakah
komputer/CPU dapat dihidupkan? Jika CPU tersebut dapat hidup,
berarti kerusakan hanya pada motherboard. Namun jika memang tidak
dapat hidup, berarti prosesor mengalami kerusakan.
·
Biasanya hal seperti ini diakibatkan oleh kerusakan
pada komponen pada motherboard yang bersangkutan denga catu daya.
Untuk permasalahan seperti ini sebaiknya serahkan pada teknisi yang
sudah ahli.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan
sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih
dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan
tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik
Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada
komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
Motherboard
Kalau prosesor
dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh
dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen
yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa
membikin PC tersengal-sengal. Pada komputer generasi awal, komponen
seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa
bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan
backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan
penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara
mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang
peningkatan teknologi PC itu sendiri. Namun, kemudahan senantiasa
mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejakmotherboard
dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang
optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin
besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor
yang bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan
perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih
cepatmembutuhkan desain motherboard terus berubah.
Perkembangan-perkembangn terbaruseperti teknologi Fire Ware, USB
2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya
berkumpul pada lahan yang sama : motherboard. Meski untuk saat ini
belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya
tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal.
Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus
menyertakannya ketika ia diproduksi secaramassal, untuk tetap
membuatnya tetap ekonomis.
Beragamnya tipe
chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis
jugakian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang
terbaik. Belum lagiselesai dengan masalah yang satu ini, kita juga
dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi
persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah
sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek.
Justru dengan
banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak
tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother
board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni.
Berikut ini langkah-langkahnya. :
Repair or Replace
Keputusan untuk
mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi
pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat
tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun
kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer.
Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih
terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau
menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum
memutuskan untuk membeli yang baru.
Back to Basics
Back to Basics
- Periksa
semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan
bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap
dengan benar.
- Periksa
semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah
pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga
untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak
mengalami kerusakan atau terlepas.
- Periksa
sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya,
periksadulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output
listrik pada kabel-kabel power suplaydengan menggunakan multimeter.
Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai denganyang
direkomendasikan pada buku manual.
- Periksa,
adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel,
sekrup,kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan
motherboard. Gangguan semacamini, selain membuat lalu lintas data
terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek
alias konslet.
- Periksa
jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan
teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual
jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat
motherboard Anda tak mau hidup.
- Periksa
bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek
akibatpenguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci
dengan motherboard akan membuatlistrik terhenti setiap kali tombol
power ditekan.Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard
diganti dengan VGA Card Masalah semacam ini sering terjadi ketika
pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafispada motherboard yang
memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian
motherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara manual.
Sebenarnya ini tidakakan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya.
Biasanya masalah akan terjadi ketika kartugrafis add on ditancapkan
dan Anda melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian
tidak menyala sama sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama
sekali. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan
kembali VGA onboard Anda.Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan
uninstall driver VGA onboard yang Andapakai. Setelah itu, lakukan
restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu BIOS.
Pada menu ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA
onboard. Setelah mematikan fungsi ini keluarlah dari BIOS dan
matikan sistem. Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add
on Anda pada slot AGP atau slot PCI sesuai dengan tipe kartu grafis
yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar pada slot
yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali
menyala dengan kartu grafis add on sebagai kartu grafis utama.
Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan
kartu grafis tersebut.
Sistem tidak bekerja ketika
prosesor diganti
Kejadian ini amat
sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade
dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang
berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti
dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting
sistem bekerja pada FSB 533 MHZ. Agar sistem mau bekerja kembali,
ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem
BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini
dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa
mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang
dipakai.
Cara lain adalah
melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah
ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan
FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur
untuk mengatasi masalah yang semacam ini.
Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti
Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti
Ada beberapa
kemungkinan masalah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah
semacam ini terjadi.
- Pertama
adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru
yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang
digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard
mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak
sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang
berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa
motherboard juga tidak mau dipasangi memori tipe single side atau
double side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard
terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip
memori, update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua
adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang lebih
rendah
ketimbang CAS
latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih
di-setting pada CAS
-2 cara
satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah
itu masuklah pada menu
BIOS yang mengatur
latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan
memorinya. Yang
paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5.
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
- Bisa jadi
masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa
apakah ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting
untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada
motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus
listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala.
Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus
listrik yang mengalir.
- Kedua,
kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak
memiliki tenaga yangsesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power
suplay yang Anda punya dengan yang lebihbagus.
- Penyebab
ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan
benar. Inimemang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu
grafis add on. Untukmengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi
pemasangan. Usahakan agar posisinya tegaklurus terhadap motherboard.
- Penyebab
keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power
ataukoneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power
pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan
sistem meski semua terpasang dengan benar.
Sistem tiba-tiba hang ketika di
overclock
- Ada beberapa
penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa
komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini
misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk
melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi
kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai
memang mendukung.
- Penyebab
kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga
bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada
prosesor atau memori. Tapi caraini riskan kaerena sangat tergantung
pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun
kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan
mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
-
Sistem tidak bekerja karena hardisk
tidak terdeteksi
- Masalah ini
sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri
terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda
gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port
secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak menggunakannya
buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak
akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini.
Solusiyang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel
IDE untuk hardisk sementarsecondary untuk CD-ROM drive atau yang
lain.
-
Sistem tidak bekerja ketika kabel
fan CPU tidak dipasang
Ini biasa terjadi
pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup
bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja
kalau kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU
fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk
melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak
memasang kabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang
pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan bekerja. Langkah
satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada pin
yang sesuai.
Ketika booting sistem nyatakan disk
failed
Masalah ini muncul
kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini
masih difungsikan. Cara satu-satunyaadalah masuk ke menu BIOS dan
matikan fitur yang satu ini.
Sistem tidak bekerja ketika primary graphic adapter diganti
Sistem tidak bekerja ketika primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi
pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan
diganti dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun
AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan kondisi nyata,
sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah yang
bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut
baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada. Ini
untukmemaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah
booting dapat dilakukan, masukpada menu BIOS dan ubah setting
primary graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafisyang
dipasang. Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting
fitur ini pada AGP add on.
BIOS yang terkunci Password
BIOS yang terkunci Password
Password BIOS
biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada komputer.
Dan bila Anda ingin mereset password pada BIOS tidak terlalu susah
untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan sedikit trik pada Dos,
Anda bisa mereset BIOS tersebut. Pertama keluarlah dari Windows atau
me-reboot komputer, jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan
pilihan “ Command prompt only” Pada C:\> prompt, ketik :
DEBUG Tekan enter. Anda akan melihat tanda ( – ) pada DEBUG
prompt, kemudia ketik: o 70 2e Pada DEBUG prompt akan ditampilkan
seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik : o 71 ff Tekan enter,
terakhir ketik : Q Tekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG
prompt dan kembali pada C:\> prompt Sekarang reboot PC Anda,
tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS pun sudah
lenyap.
Speaker
RAM Analisa Suara
Di
dalam sebuah komputer (PC) atau laptop, salah satu perangkat keras
(hardware) yang sangat berperan dalam kinerja dan performa komputer
adalah Memory atau RAM (Random Access Memory). Kali ini kita akan
mengenal sedikit lebih dalam apa itu RAM dan mengapa kita
memerlukannya, mengenal jenis RAM seperti DDR, DDR2 dan DDR3 SDRAM,
serta tips jika ingin mengupgrade RAM.
Seperti
namanya, RAM atau Memory merupakan perangkat untuk tempat menyimpan
data yang diakses oleh Processor (CPU – Central Processing Unit).
Data yang ada di RAM bisa diakses secara acak dengan kecepatan yang
sama, sehingga di sebut Random (acak). Data yang tersimpan di RAM
bersifat sementara, karena hanya akan ada jika ada listrik atau saat
komputer menyala dan akan hilang jika komputer mati.
Data
yang ada di RAM bisa diakses jauh lebih cepat daripada yang ada di
hardisk, untuk DDR2 SDRAM saja bisa lebih cepat 40 sampai 100 kali
dibanding akses ke hardisk, dan untuk jenis DDR3 bisa 100 sampai 300
kali lebih cepat dibanding akses ke hardisk ( sebagai gambaran,
akses Hardisk SATA dalam dunia nyata sekitar 80-100 MB/s sedangkan
USB 2.0 antara 10MB/s sampai 20 MB/s).
DDR, DDR2, dan DDR3
DDR, DDR2, dan DDR3
Saat
ini kebanyakan komputer sudah menggunakan Memory jenis DDR3 (
sebagian lagi jenis DDR2). Sebelum tahun 2002, mungkin masih cukup
banyak komputer yang menggunakan memory jenis Single Data Rate (SDR)
SDRAM. Tetapi setelah itu, penggunaannya mulai digantikan oleh
Double Data Rate (DDR), mulai dari DDR (DDR1), DDR2 dan sekarang
yang banyak beredar adalah DDR3. DDR secara teori mampu melakukan
transfer rate 2X lebih cepat daripada SDRAM.
Masing-masing
jenis merupakan pengembangan dari sebelumnya dan versi terbaru
umumnya mempunyai data rate yang lebih tinggi dan memerlukan daya
yang lebih rendah. DDR2 secara teori mempunyai data rate 2x dengan
spesifikasi yang sama dibanding DDR (DDR1). DDR3 juga mempunyai
keunggulan dibanding DDR2, seperti bandwidth yang lebih tinggi,
latensi yang lebih unggul, performa yang lebih tinggi pada
power/daya yg lebih kecil, dan lebih bagus untuk perangkat low-power
seperti laptop.
Masing-masing
jenis RAM tersebut tidak saling kompatibel dan didesign dengan slot
yang berbeda. Informasi lebih detail dan mendalam tentang
spesifikasi masing-masing tipe ini bisa melihat informasi di
wikipedia, tentang DDR1 DDR2 dan DD3
Upgrade Memory (RAM)
Upgrade Memory (RAM)
Penambahan
Memory biasanya akan meningkatkan performa komputer secara
sifnifikan ( tetapi jumlah yang terlalu besar biasanya tidak banyak
berpengaruh, misalnya jika RAM sudah diatas 4 GB, biasanya
peningkatan tidak akan terlihat). Sebagai contoh Windows 7 biasanya
memerlukan paling tidak 2 GB memory, sehingga bagi yang kurang harus
di upgrade agar mendapatkan performa yang bagus.
Untuk
menambah (upgrade) RAM relatif mudah, kita tinggal mengetahui jenis
RAM yang digunakan dan memeriksan apakah masih ada slot kosong untuk
memasang RAM. Yang perlu diperhatikan adalah kesamaan jenis RAM,
karena DDR1 tidak akan cocok dengan DDR2, dan DDR2 tidak cocok
dengan DDR3. Diperlukan jenis yang sama ketika akan mengupgrade RAM.
Selain
itu, satu jenis RAM biasanya mempunyai tipe yang bermacam-macam,
misalnya DDR3-6400, DDR3-8500, DDR3-10600 dan lainnya ( semakin
tinggi, transfer ratenya juga semakin besar). Meskipun untuk tipe
yang berbeda masih kompatibel, tetapi RAM akan berjalan dengan tipe
yang lebih rendah. Misalnya DDR3-10600 2 GB di gabung dengan
DDR3-8500 2GB, jumlah RAM akan bertambah menjadi 4 GB, tetapi
kinerja akan menyesuaikan yang terendah ( DDR3-8500 ).
Untuk
mengetahui jenis RAM yang didukung, bisa melihat buku
manual/petunjuk moherboard, melihat jenis slot RAM atau menggunakan
software seperti Speccy. Untuk Memory notebook/laptop, sedikit
berbeda ukurannya dengan RAM PC/komputer, biasanya hanya setengah
RAM PC. Ketika membeli di toko komputer bisa menyebutkan dengan
SO-DIMM ( small outline dual in-line memory module ). DIMM merupakan
jenis slot untuk Memory.
Jumlah
maksimal RAM tergantung pada Motherboard dan juga Sistem Operasi
yang digunakan. Untuk sistem operasi 32-bit biasanya tidak mendukung
RAM diatas 4GB, sedangkan untuk sistem 64-bit, secara teori dapat
mendukung sampai 192 GB RAM (Windows 7 ultimate). Selain itu kadang
jumlah maksimal juga dibatasi oleh Motherboard, misalnya hanya
mendukung maksimal 16 GB RAM.
Ok,
langsung saja siapkan ram rusak tersebut ,dan peralatan yang di
perlukan adalah Avometer.
1. Bersihkan
memory tersebut dengan cara menggosok pin-pin memory tersebut dengan
kain dengan tujuan membersihkan, boleh juga di beri Tiner sedikit
supaya lebih bersih dari debu, dan gesekan dengan kain tersebut juga
akan memancing ion-ion pada pin memory menjadi tersimulasi agar
konduktornya lebih aktif.
2. Arahkan
skala Avometer pada Ohm (skala untuk mengukur hambatan), bebas boleh
pada posisi 1K, 10K, 100K…
3. Ambil
jarum negative (-) Avometer (kabel warna hitam) lalu tempelkan pada
salah satu pin/kaki memory, dan jarum positive (kabel warna merah)
gesekan pada pada kumpulan kaki-kaki IC/chipset memory ,bila memory
memiliki 8 buah IC misalnya maka gesekan jarum (+) tersebut ke
kaki-kaki 8 IC tersebut.
4. silah
kan tancap lagi ke matherboard anda
Note:
Proses
ini adalah memanfaatkan aliran arus listrik dari batere Avometer
yang di alirkan ke dalam sirkuit-sirkuit IC/Chipset memory . Cara
kerja proses ini adalah seperti halnya proses Clear CMOS pada
Mainboard apabila Mainboard mengalami crash dan tidak mau hidup,
yaitu terjadinya gangguan atau penyumbatan pada perjalanan arus
listrik sehingga arus yang di perlukan untuk untuk pengaktifan suatu
system tidak terpenuhi….atau seperti ilustrasi orang yang pingsan
atau koma lalu kita coba bangunkan dengan cara di pancing
syaraf-syarafnya untuk aktif dan sadar dengan cara di siram air, di
setrum dsb pada ram rusak.
VGA Card + Monitor
Keyboard Analisa Tampilan
Card I/O
Disk Drive
Masih
berbicara harddisk lagi. Memang banyak masalah yang ditimbulkan
tatkala terdapat problem pada harddisk. Dari banyak pengguna
computer, permasalahan yang paling sering dilontarkan adalah :
1. Harddisk
terformat, otomatis semua data juga ikut hilang. Padahal data yang
tersimpan merupakan data yang penting dan rahasia. Bagaimana
solusinya ? Apa harus membuat data dari awal lagi.
Harddisk yang terformat. Bila terjadi
hal seperti ini, langkah yang paling tepat adalah lepas harddisk
dari pc, lalu hubungkan harddisk tersebut ke computer lain (bisa
menggunakan kabel data USB 2.0 to IDE/SATA), kemudian gunakan
software mengembalikan data.
2. Partisi
harddisk hilang atau terhapus, pun masalah yang ditimbulkan juga
sama. Data-data penting ikut raib atau hilang.
Partisi harddisk hilang atau terhapus.
Pada keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi
yang hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa
tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik
kanan [MyComputer] > [Manage] > pada storage pilih
[disk management]. Coba dilihat pada jendela sebelah kanan, terlihat
apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi. Setelah itu
gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau
terhapus. Saya lebih suka menggunakan software Partition Find and
Mount Pro untuk mengatasi masalah partisi hilang atau terhapus.
Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program
dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari
pilihan yang tersedia > klik [scan]. Jika sudah ketemu
partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik [Mount
As] ikuti perintah selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga
partisi yang hilang sudah bertengger atau muncul kembali.
3. Harddisk
tidak terdeteksi. Tidak bisa loggin ke windows, so … tidak bisa
mengakses file yang telah tersimpan.
Harddisk tidak terdeteksi oleh computer.
Untuk melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan
dengan cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan
menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya),
kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah
harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parahsehingga tidak bisa digunakan lagi.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. [pasang kabel data IDE / SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk]. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar [atur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper cdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk]. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parahsehingga tidak bisa digunakan lagi.
4. Harddisk
lambat mengakses file atau data
Harddisk lambat mengakses file atau
data. Biasanya disebabkan karena Bad Sector. Untuk yang satu ini
tidak perlu saya bahas, karena sudah banyak sekali tutorialnya di
internet.
Pada
dasarnya dari keempat permasalahan harddisk diatas adalah tentang
masalah DATA. Data yang telah lama terkumpul dengan segenap tenaga
dan waktu, menjadi hilang hanya dalam hitungan detik. Maka sudah
seharusnyalah kita mempersiapkan bilamana hal tersebut terjadi.
“Sedia mantel payung sebelum hujan” itulah yang seringkali kita
dengar, tapi jarang kita terapkan. Sebaiknyalah data yang penting
segera kita backup. Manakala ada sesuatu terjadi kita tidak akan
merasa bingung apalagi stress. Selain itu perlu juga kita siapkan
amunisi manakala terjadi permasalahan seputar harddisk (data yang
hilang). Amunisi yang diperlukan disini adalah tips dan trik, serta
software maupun tools yang berkenaan dengan penyelamatan data yang
telah hilang .
Sumber : Ilmu Komputer
Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester
untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
* Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
* Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
* Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
* Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
* Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
* Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
* Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
* Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
* Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkayapengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; ) Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan terima kasih
Sumber : Ilmu Komputer